Perkembangan
industri asuransi jiwa di Indonesia belakangan ini cukup pesat. Jumlah
premi meningkat tajam, klaim yang dibayar sebagai manfaat berasuransi
semakin signifikan. Masyarakat yang berasuransi secara individual
ataupun kelompok bertambah banyak. Jumlah agen asuransi pun terus
meningkat. Semua itu membuktikan bahwa asuransi memang sebagai salah
satu pembuka lapangan kerja serta bermanfaat bagi ekonomi dan akhirnya
masyarakat secara luas. Jika dibandingkan dengan kinerja industri
sejenis di negara lain, Indonesia memang masih tertinggal. Tentu saja,
kondisi itu terkait dengan tingkat kesejahteraan dan pemahaman
masyarakat terhadap manfaat berasuransi.
Pertanyaannya, apakah
masyarakat harus terlebih dahulu sejahtera baru mereka ditawari produk
asuransi? Atau sebaliknya. Justru karena belum sejahtera sehingga
masyarakat perlu dan penting diajak berasuransi? Itulah paradigma
asuransi. Paradigma berasuransi yang terbangun saat ini di masyarakat
ialah asuransi identik dengan kemalangan. Entah itu meninggal,
kecelakaan, dan lainnya. Karena itu, saat seseorang diajak berasuransi
atau ditawari polis asuransi, yang terbayang seketika ialah kematian,
sakit, atau kecelakaan sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan finansial
diri sendiri dan keluarga.
Itu ada benarnya.Jika paradigma tadi
dibiarkan terus-menerus hidup dalam masyarakat, perkembangan asuransi
akan tetap lambat dibandingkan dengan besarnya harapan dan potensi pasar
asuransi nasional. Penduduk yang berjumlah 220 juta jiwa bukanlah pasar
kecil bagi asuransi di tengah semakin meningkatnya pendapatan per
kapita penduduk.Oleh sebab itu, pesan "proteksi" dengan konotasi
kemalangan yang masih sering "dijual" kalangan asuransi, perusahaan,
agen, sudah harus diubah dan diganti menjadi pesan"kesejahteraan".Di
sinilah pentingnya peran agen asuransi sebagai ujung tombak industri
ini. Merekalah yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Sumber: www.kompas.com
Apakah kita telah siap dengan berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi?
Apakah kita sudah memiliki antisipasi yang memadai untuk menghadapi seluruh risiko tersebut ?
segera miliki rencana mengelola resiko keuangan keluarga
SEGERA..
call-sms
0821-381-250-31
email: marketingaxa@gmail.com